Definisi Sistem Informasi
Akuntansi menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut :
1.
“ Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan
peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.”( Fauziah Fauzian,
Accounting Information System P.2 :2000 )
2.
“Sistem
Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti
inspeksi pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama
managemen).”(Steven A. Moscove, accounting Information System P.6
:1981 )
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yg
digunakan memproses data dan transaksi guna menyediakan infomasi yang
diperlukan oleh user untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
bisnis. Untuk menghasilkan informasi, SIA harus melakukan:
- Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkan dalam SIA
- Memproses data
- Menyimpan data untuk masa yang akan datang
- Menyediakan informasi yang diperlukan dengan menghasilkan laporan dan memungkinkan melakukan query
- Mengendalikan proses, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
CARA KERJA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima
fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data,
pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.
1. - Pengumpulan
Data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data
transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan
ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung
dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus
ditransmisikan lebih dahulu.
2. - Pemrosesan
Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input
menjadi output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Pengklasifikasian
atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan.
2. Menyalin data ke
dokumen atau media lain.
3. Mengurutkan, atau
menysusn data menurut karaktersitiknya.
4. Mengelompokkan atau
mengumpulkan transaski sejenis.
5. Menggabungkan atau
mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
6. Melakukan
penghitungan.
7. Peringkasan, atau
penjumlahan data kuantitatif.
8. Membandingkan data
untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada.
3. - Manajemen
Data
Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu:
penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap
penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang
disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan
disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang
tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk
keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai
hubungan yang sangat erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari
fungsi pemrosesan data, misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum
dilakukan tahap pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat
dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang
pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi
aktivitasi dan informasi kebijakan manajemen.
4. - Pengendalian
Data
Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar:
a) untuk menjaga dan
menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan
b) untuk menjamin bahwa
data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai
teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan
keamanan yang memadai.
5. - Penghasil
Informasi
Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan
pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan
pengkomunikasian informasi.
No comments:
Post a Comment